Dampak Negatif Pestisida dan Peranannya Dalam Pertanian! Upaya Mengurangi Penggunaan Pestisida
Pestisida dan Peranannya Dalam Pertanian
Pestisida umumnya yang beredar di lapangan bersifat sintetik kimiawi, namun ada juga pestisida nabati tapi kali ini kita akan membahas pestisida kimia. Pestisida kimiawi, artinya yang mengandung suatu bahan aktif kimia yang berperan untuk dapat mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan dari OPT, seperti hama, penyakit, dan gulma.
Pestisida dibagi menjadi dua golongan berdasarkan sifat ketahanannya di lingkungan.
- Pestisida yang resisten: sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan meninggalkan residu yang terlalu lama di urai dan dapat terakumulasi atau tercampur dalam jaringan melalui rantai makanan alami. Contoh pestisida resisten DDT, Endrin, Cyclodienes dan Hexachlorocyclohexane (HCH).
- Pestisida yang kurang resisten: memiliki dampak atau keefektifan sesaat saja dan cepat terdegradasi atau terurai dalam tanah, contoh pestisida ini seperti Azodrin, Diazinon, Disulfoton, Gophacide dan Parathion.
Penggunaan pestisida memiliki peranan dalam bidang pertanian dan merupakan sarana yang berguna untuk membasmi OPT, dengan tingkat efisiensi waktu, biaya, dan tenaga yang relatif lebih ampuh. Saat ini pestisida sangat efektif melawan OPT terutama menyelamatkan kehilangan hasil produksi pertanian, namun penggunaan pestisida harus sesuai dosis atau takaran keadaan lahan.
Sisi Negatif Penggunaan Pestisida
1. Menurunkan Kesuburan Tanah dan Mencemari Air
Bahan kimia yang ada dalam pestisida memiliki kemungkinan hampir tidak akan terurai dalam tanah ataupun air. Bahan kimia pestisida yang terserap tanaman dan sisa tanaman akan meninggalkan sisa zat kimia dalam tanah yang akan sulit diuraikan oleh mikroba tanah sekalipun. Dalam rentan waktu tertentu zat kimia tersebut akan mengurangi kesuburan tanah karena membunuh mikroorganisme bermanfaat untuk tanaman serta menghalangi penguraian unsur hara dalam tanah.
2. Pestisida Kimia Menyebabkan Resistensi OPT
Resistensi adalah sifat kebal alami OPT dari kemampuan evolusi dan adaptasi untuk bertahan hidup dari paparan terhadap zak kimia tertentu. Resistensi atau sifat kebal pada OPT tidak terjadi pada penggunaan pestisida organik dan hanya terjadi pada penggunaan pestisida kimia saja. Hal ini menyebabkan beberapa faktor mengapa kini petani semakin sulit untuk mengatasi OPT, padahal mereka sudah menggunakan pestisida kimia yang sama dengan yang digunakan petani lain.
3. Pertumbuhan Tanaman Tidak Normal
Penggunaan pestisida kimia harus dengan batas anjuran atau sesuai dosis, penggunaan yang berlebihan tidak hanya menyebabkan tanaman rusak tetapi membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal dengan kondisi seperti kerdil, bercak pada daun, buah banyak yang rusak dan perubahan warna pada daun yang disebabkan karena penggunaan pestisida yang berlebihan.
4. Pestisida kimia meninggalkan residu pada tanaman
Penggunaan pestisida kimia jenis fungisida sistemik dan insektisida dalam pertanian memiliki dampak karena kandungan bahan kimia sistemik yang mudah terserap tanaman dan disalurkan ke seluruh bagian tanaman untuk melindungi dari gigitan serangga perusak. Pestisida kimia ini memiliki sisa yang akan tertinggal dalam jangka waktu yang lama di dalam tanaman, mungkin hingga masa panen tiba. Jika residu akibat bahan kimia masih tertingga, dapat membahayakan kesehatan manusia yang akan mengkonsumsi buah atau tanaman tersebut.
Pestisida dengan golongan organochlorinest, merupakan jenis pestisida yang resisten terhadap linkungan dan meninggalkan residu yang terlalu lama dan dapat terakumulasi pada jaringan melalui rantai makanan dan mempunya dampak jangka panjang terhadap lahan yang digunakan. Contoh pestisida ini seperti DDT, Endrin, Cyclodienes dan Hexachlorocyclohexane (HCH).
Baca Juga:
- Tanaman Penghasil Pestisida Nabati Beserta Cara Pembuatannya
- Cara Menanam Buah Mangga yang Baik dan Benar! Dapat di Coba di Rumah
- Tahapan Beternak Bebek Petelur, Menentukan Modal Sampai Panen
Upaya Mengurangi Penggunaan Pestisida
penggunaan teknologi dalam pertanian |
Penerapan usaha intensifikasi pertanian untuk mengurangi peranan pestisida dengan menggunakan teknologi seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan, dan pola tanam dengan perawatan dan pemeliharaan secara teratur. Pembukaan lahan baru untuk pertanian kerap kali membawa perubahan pada ekosistem, hal ini menyebabkan sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan OPT.
Berikut cara mengurangi penggunaan pestisida kimiawi.
- Penggunaan varietas yang tahan atau toleran serangan hama
- Pemilihan waktu dan lokasi yang tepat
- Melakukan rotasi atau pergiliran tanaman
- Pengaturan jarak tanam
- Penyiangan gulma
- Melakuan pengamatan rutin terhadap hama penyakit
- Pemanfaatan musuh alami
- Penggunaan tanaman perangkap dan penghadang hama
- Penggunaan pestisida alami
Penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan pengarahan dosis, waktu aplikasi penggunaan dan cara pemberian yang aman dapat mengurangi dampak pada lingkungan dan mengurangi tingkat pencemaran yang terjadi. Pengembangan obat pertanian untuk penanggulangan OPT perlu digalakkan, sehingga banyak alternatif untuk pencegahan OPT dan penggunaan pestisida kimia akan berkurang.
jual waring sayur |
Sekian pembahasan tentang dampak negatif pestisida kimia semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan bisa membantu kalian tentang dampak negatif pestisida kimia dan jangan lupa share artikel ini agar semua orang dapat melihat informasi tentang dampak negatif pestisida kimia. Terima Kasih
0 Response to "Dampak Negatif Pestisida dan Peranannya Dalam Pertanian! Upaya Mengurangi Penggunaan Pestisida"
Posting Komentar