Jangan Asal ! Begini Cara Memilih Daun Sirsak untuk Bahan Baku Herbal

Ramuan daun sirsak banyak dimanfaatkan banyak orang sebagai bahan herbal. Meskipun terlihat aneh, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daun sirsak mengandung zat-zat yang berkhasiat bagi tubuh.

Daun sirsak memiliki sifat antioksidan, antibakteria serta antiinflamasi yang berkhasiat untuk kesehatan. Namun, jika memanen dan mengolahnya secara asal-asal an zat-zat yang ada pada daun sirsak bisa rusak.

Oleh sebab itu, memanen dan mengolah dengan cara yang tepat merupakan hal yang perlu dilakukan agar zat-zat pada daun sirsak bisa didapat secara maksimal sebagai bahan baku herbal.

Baca Juga:

Berikut kami sajikan beberapa cara yang tepat untuk memilih daun sirsak untuk bahan herbal. Yuk simak dibawah!

Pemanenan Daun Sirsak

Pilihlah daun sirsak yang mulus dan tidak cacat. Pastikan daun yang dipilih terbebas dari serangan hama, seperti daun keriting atau bercak-bercak penyakit. Usahakan untuk memilih daun yang berwarna hijau pekat dan hindari daun yang terlalu tua.

Biasanya kandungan zat aktif yang ada pada daun yang terlalu tua lebih sedikit, begitupun juga dengan daun yang terlalu muda. Para praktisi pengobatan dan industri herbal biasanya memilih daun sirsak yang siap panen dari lembar ke 4 hingga 6 dari pucuk. Daun yang ada pada posisi tersebut mempunyai kandungan zat aktif yang paling bagus.

Pemanenan daun sirsak dilakukan dengan cara memetik daun dari pangkalnya, jangan sampai melukai batang saat melakukan pemetikan. Usahakan lakukan pemanenan dengan cara memapas daun pada baris ke 4 hingga 6 dari pucuk dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan buah.

Penanganan Pasca Panen

Sesudah daun sirsak dipanen, cuci menggunakan air mengalir hingga daun benar-benar bersih. Setelah itu, lakukan sortasi untuk memisahkan daun sirsak yang layak digunakan dengan daun yang tidak layak digunakan. Jika sudah, tiriskan daun sirsak menggunakan keranjang sampai air luruh semuanya. Lakukan penyekaan menggunakan lap kering.

Langkah selanjutnya, yakni melakukan proses pelayuan, caranya yakni dengan menebarkan daun diatas lantai pada ruangan yang ternaungi dari hujan dan sinar matahari. Jangan menumpuk daun terlalu tinggi, tumpuk daun dengan tinggi 1 cm saja. Menumpuk daun yang terlalu tinggi dapat menyebabkan daun menjadi gosong. Biarkan daun sirsak selama semalaman dan balik tumpukkan daun tersebut setiap 6 jam.

Setelah proses pelayuan, lakukan penjemuran di bawah sinar matahari. Jika sinar matahari terik, Anda cukup menjemurnya sehari saja. Namun, apabila saat mendung, lakukan penjemuran hingga kadar air pada daun berkisar 12%. Selain menjemur, Anda juga bisa menggunakan mesin pengering untuk mengurangi kadar air pada daun.

Daun sirsak yang sudah siap digunakan untuk bahan herbal mempunyai ciri warna kecokelatan dan ketika diremas daun tidak akan hancur dan saat dilepas daun akan kembali ke keadaan semula.

Jenis-Jenis Produk Olahan Daun Sirsak

Rebusan Daun Sirsak

Rebusan daun sirsak merupakan olahan umum yang biasanya dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Cara mengolahnya cukup mudah, Anda hanya perlu memetik beberapa daun sirsak dan rebus menggunakan air secukupnya, lalu saring air rebusan tersebut dan rebusan daun sirsak siap untuk dikonsumsi.

Teh Daun Sirsak

Selain direbus daun sirsak juga bisa dijadikan produk olahan teh. Biasanya teh daun sirsak dikemas dalam kantong-kantong kecil untuk satu gelas, sama seperti teh kantong celup pada umumnya. Teh daun sirsak dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain itu, teh daun sirsak juga bisa dijadikan suplemen untuk menjaga kesehatan.

Kapsul daun sirsak

Khasiat luar biasa dari daun sirsak membuat daun sirsak dibuat menjadi kepsul. Daun sirsak yang diambil sarinya dibuat menjadi kapsul yang dipercaya bisa sembuhkan kanker. Kandungan senyawa seperti anopentosin, acetoginin, murikatosin, murikapentosin dan anomurisin yang ada pada ekstrak daun sirsak dipercaya bisa sembuhkan beberapa jenis kanker diantaranya kanker payudara, servik, kista, paru-paru, kanker usus besar, dan miom.

HUBUNGI KAMI