Ini Loh, Cara Budidaya Jamur Kuping!
Jamur kuping merupakan salah satu jenis jamur yang sudah biasa dikonsumsi oleh banyak masyarakat, terutama di indonesia sendiri. Jamur jenis ini mampu dikembangbiakkan di berbagai macam cuaca maupun di berbagai musim lho. Ketika kamu mau membudidaya tingkat kelembaban yang dibutuhkan untuk mengembangbiakkan jamur kuping berkisar antara 70 hingga 80%. Jamur kuping ini dapat dikembangbiakkan dengan mudah di sekitar rumah kamu, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai peluangi bisnis skala rumah tangga. Jadi apakah kamu bern iat untuk membudidaya jamur yang satu ini? yuk simak ulasannya ke bawah:
Baca Juga:
- Faktor-Faktor Sebelum Menanam Tanaman!
- Tanaman Hidroponik Apa Saja Sih? Yuk Simak
- Mau Coba Menanam Sawi? Yuk Simak
1. Persiapan media tanam.
Hal pertama ketika hendak melakukan budidaya kamu harus menyiapkan lahan pertumbuhannya. Media tanam dibuat menggunakan bahan-bahan berupa serbuk gergaji kayu, bekatul, kapur, serta siram air secukupnya. Cara membuat media tanam jamur kuping ialah dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut hingga merata dan tercampur dengan benar.
Ingin Mencari media tanam dengan harga yang ekonomis serta kualitas yang terjamin? kamu bisa Klik Disini!
2. Masa Fermentasi.
Tahap selanjudnya ialah media tanam harus difermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Fermentasi bertujuan supaya memperoleh media tanam yang ideal untuk pertumbuhan jamur kuping kamu. Tata cara memfermentasi media tanam jamur kuping sebagai berikut:
- Media tanam yang telah dibuat sebelumnya didiamkan selama kurang lebih 3-5 hari.
- Saat media didiamkan, suhu pada media tanam akan meningkat menjadi 70°C.
- Media tanam juga harus dibolak-balik setiap dua hari sekali.
- Media tanam yang telah siap digunakan, ditandai dengan berubahan pada warna media tanam menjadi coklat tua atau kehitaman.
Mencari alat pertanian serta perta perkebunana? kamu bisa mulai Ckeck Disini!
3. Pembuatan baglog.
- Media tanam yang telah difermentasi, lalu dimasukkan ke dalam plastik tahan panas dengan kapasitas 1 kg pe bungkus, ukuran sekitar 30×20 cm, ketebalan sekitar 0,5 mm, serta tinggi 20 cm.
- Lalu media tanam dipadatkan menggunakan pengepres ataupun dipukul-pukul menggunakan alat lainnya. Pemadatan dilakukan hingga bagian bawah plastik menyerupai botol ataupun baglog.
- Bentuk leher plastik dibuat mengerucut sehingga lebih mudah ketika akan memasukkan ring atau cincin.
- Terahir mulut botol ditutup menggunakan kapas. Tujuan dilakukan penutupan mulut botol supaya air tidak merembes masuk ke dalam baglog proses sterilisasi.
4. Sterilisasi.
Tahap sterilisasi dilakukan untuk menetralkan mikroba-mikroba liar yang ikut tumbuh pada media tanam tersebut. Sterilisasi dilakukan dengan mengalirkan uap air menggunakan pipa ke dalam kubung tanaman. Pastikan kubung tertutup rapat ketika melakukan sterilisasi, supaya tidak ada uap air yang bocor keluar kubung. Sterilisasi dilakukan selama kurang lebih 6-8 jam. Kemudian, baglog yang telah disterilkan dipindah ke ruang inokulasi hingga suhu normal kembali.
5. Masa Inokulasi.
Setelah suhu pada baglog normal kembali, berarti baglog telah siap untuk ditanami bibit jamur kuping. Perlu diperhatikan juga, ketika kubung yang digunakan untuk proses penanaman haruslah steril serta memiliki sirkulasi udara yang baik. Metode penanaman bibit jamur kuping dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pastikan telapak tangan kamu bersih menggunakan alkohol 70%.
- Panaskan stik besi ataupun kawat di atas pemanas api spiritus, lalu dinginkan.
- Semprot tutup botol baglog menggunakan alkohol 70% agar tetap steril.
- Masukkan stik besi ataupun kawat ke dalam botol baglog.
- Lepas penutup baglog, serta masukkan bibit jamur kuping ke dalam mulut baglog.
- Goyangkan cincin botol baglog, supaya bibit menyebar ke seluruh permukaan baglog. Terahir, tutup kembali botol baglog dengan kapas.
5. Masa Inokulasi.
Masa inkubasi baglog dilakukan pada kisaran suhu 280-350°C, kelambaban suhu 80%, dan cahaya lampu minimal TL 60 watt. Masa inkubasi dilakukan untuk membantu mempercepat pertumbuhan miselium jamur kuping tersebut. Umumnya, waktu yang diperlukan untuk inkubasi berkisar antara 4-8 minggu dengan ditandai pertumbuhan miselium berwarna putih memenuhi bagian baglog. Jika baglog jamur kuping telah diinkubasi selama lebih dari lima minggu serta tidak terjadi pertumbuhan miselium, itu berarti bahwa proses inokulasi atau penanaman bibit kamu gagal.
7. Masa Panen Jamur Kuping.
Masa panen jamur kuping ditandai dengan munculnya permukaan bergelombang di bagian tepi jamur tersebut. Jamur kuping siap dipanen saat berusia 3-4 minggu setelah masa tanam. Dalam satu periode penanaman jamur sekitar 4-6 bulan, jamur kuping dapat dipanen sebanyak 4 hingga 6 kali. Cara memanen jamur kuping dilakukan dengan mencabut tubuh jamur kuping beserta akarnya menggunakan alat maupun tangan yang steril. Karena jika akar jamur kuping masih tertinggal pada media tanam tersebut, maka dapat mengganggu pertumbuhan jamur kuping berikutnya. jadi kamu tidak boleh asal-asalan ya.
Nah, Tata cara di atas merupakan cara mudah untuk kamu yang mau mencoba peluang bisnis jamur kuping. Ketika kamu mau mencoba usahakan kamu sudah tau betul bagaimana step by stepnya. Ketika kamu gagal maka kerugian kamu cukup membuat dompet menangis. Sekian, Terima Kasih.
0 Response to "Ini Loh, Cara Budidaya Jamur Kuping! "
Posting Komentar