Teknologi Pertanian Canggih Sejahterakan Para Petani Lokal

    

    Provinsi otonomi Tibet di Republik Rakyat Tiongkok dahulunya merupakan wilayah yang tertutup dan memegang banyak misteri bagi para petualang. Sebagai sebuah kerajaan Merdeka, Tibet berinteraksi secara politik dengan dinasti-dinasti di dataran China, dengan ekonomi yang berfokus pada peternakan dan pertanian. Kambing, domba, sapi, serta jelai dan gandum menjadi hewan peliharaan utama dan tanaman utama di daerah ini.

    Sekitar 78% penduduk Tibet adalah petani dan penggembala, yang biasanya menggunakan peralatan sederhana seperti mata bajak besi, cangkul, arit, dan garu. Dalam 70 tahun terakhir, pemerintah China telah berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan di daerah tersebut melalui modernisasi dan reformasi bidang pertanian dan peternakan.

Baca Juga:

• Tak Sulit! Ini 9 Cara Memperbanyak Anakan Padi
  
• Musim Hujan? Tidak Masalah, Ini 7 Tanaman Bunga yang Tahan Panas dan Hujan
  
• Cara Membuat Pupuk Trichokompos, Bukan Sekedar Pupuk Kompos Biasa

Pentingnya Inovasi Pertanian

    Inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian telah memberikan kontribusi yang kuat terhadap pasokan produk pertanian yang efektif dan membantu meningkatkan pendapatan penduduk pedesaan. Pada tahun 2020, pendapatan perkapita penduduk pedesaan di daerah otonomi Tibet mencapai 14,598 Yuan, yang meningkat 12,7% dibanding tahun sebelumnya. Selama 18 tahun berturut-turut, daerah ini telah mempertahankan pertumbuhan 2 digit dan telah mempertahankan pertumbuhan tertinggi di negara tersebut selama 6 tahun berturut-turut.

Upaya inovasi untuk mencapai terobosan ilmiah dan teknologi di bidang pertanian dan peternakan telah menjadi fokus di wilayah otonomi Tibet dan telah mendorong sejumlah teknologi dan peralatan baru yang sekarang diterapkan secara luas di kawasan tersebut.

Peran Teknologi

    Tidak hanya itu, teknologi modern juga digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan dan iklim yang ekstrim di Tibet. Misalnya, sistem irigasi otomatis telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko kekeringan. Selain itu, teknologi canggih seperti satelit dan drone digunakan untuk memantau pertanian dan peternakan, sehingga dapat mengoptimalkan produksi dan memperbaiki manajemen sumber daya alam.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina telah mendorong pengembangan industri pariwisata di Tibet, yang juga memberikan dampak positif pada sektor pertanian dan peternakan. Industri pariwisata membuka peluang baru bagi para petani dan peternak untuk menjual produk mereka, seperti produk olahan susu yak dan kerajinan tangan tradisional. Selain itu, industri pariwisata juga membutuhkan pasokan produk pertanian dan peternakan yang berkualitas, seperti daging, sayuran, dan buah-buahan segar.

Bingung Mencari Peralatan Pertanian yang Berkualitas? kamu bisa kunjungi kami DISINI!

Dampak Akibatnya

    Namun, ada juga kritik terhadap pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Tibet oleh pemerintah Cina. Beberapa kelompok mengkhawatirkan penggunaan lahan yang berlebihan, pengurangan keanekaragaman hayati, dan hilangnya hak tradisional para petani dan peternak. Selain itu, beberapa kelompok juga menuduh pemerintah Cina menggunakan sektor pertanian dan peternakan sebagai alat untuk mengendalikan dan mengintegrasikan Tibet dengan Cina daratan.

Secara keseluruhan, sektor pertanian dan peternakan di Tibet mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir, berkat upaya pemerintah Cina dan inovasi teknologi. Namun, tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh para petani dan peternak di Tibet masih harus diatasi dengan cara yang berkelanjutan dan berwawasan masa depan. 

Jika kamu masih penasaran akan Penjelasannya kamu bisa klik Video di bawah ini!

Tweet

Subscribe to receive free email updates: